Olaf the Snowman - Disney's Frozen sejarah smp/mts kelas VII : sejarah bab 4 masuknya bangsa barat ke indonesia

Sabtu, 09 Januari 2016

sejarah bab 4 masuknya bangsa barat ke indonesia



Masuknya bangsabarat
ke indonesia


tujuan pembelajaran :
-         Mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke indonesia
-         Mendeskripsikan proses kedatangan dan terbentuknya kekuasaan kolonial di indonesia
-         Mendeskripsikan perlawanan rakyat indonesia dalam menantang kolonialisme bangsa barat
                                                                                                     


                                                                                                                 
A.SEBAB DAN TUJUAN KEDATANGAN BANGSA BARAT
            Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Sejak abad ke-13 rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun harus menjelajah samudra.
Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-rempah dari para petani di Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah. Mereka kemudian mengklaim daerah daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini,bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin. Dengan demikian, bangsa Eropa menjadi satu-satunya pembeli bahan-bahan ini. Akibatnya harga bahan-bahan ini pun sangat di tentukan oleh mereka.

B.KEDATANGAN DAN TERBENTUKNYA KEKUASAAN KOLONIAL DI INDONESIA
1.bangsa portugis
            Bangsa Portugis Ekspedisi pertama untuk mencari jalan langsung ke Indonesia dirintis oleh bangsa Portugis dan Spayol. Bangsa-bangsa lain seperti Inggris, Prancis, dan Belanda baru melakukan ekspedisi setelah kedua bangsa ini menemukan jalan ke indonesia. Orang Portugis pertama yang mencoba mencari jalan baru ke Indonesia adalah  Bartholomeus Diaz, ia meninggalkan Portugis pada tahun 1486. Ia menyusuri pantai barat Afrika hingga tiba di Tanjung Harapan Baik tetapi ia gagal mencapai Indonesia.
            Setelah Bartholomeus Diaz menemukan jalan ke timur di Tanjung Harapan Baik (Afrika Selatan), upaya pencarian diteruskan oleh armada-armada Portugis berikutnya yang mencoba berlayar ke Indonesia yang dipimpin oleh Vasco Da Gama. Mereka berangkat pada tahun 1497 dan berhasil melewati Tanjung Harapan Baik. Ekspedisi ini kemudian berhasil melewati selat di ujung selatan Laut Merah yang disebut BAB EL MANDEB (gapura air mata).
            Pada tahun 1498, Vasco Da Gama tiba di Kalikut (india). Sejak saat itu, perdagangan antara Eropa dan India tidak lagi melalui jalur Laut Tengah melainkan Pntai Timur Afrika. Kolonialisme Portugis di Indonesia dimulai sejak kedatangan Alfonso D’Albuquerque di Maluku. Pada Tahun 1511, ekspedisi Portugis di bawah pimpinan Alfonso D’Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka. Dari sana, mereka menuju Maluku dan di terima dengan baik oleh raja Ternate dan mereka diperkenankan berdagang dan membangun benteng di Ternate.

2.bangsa Spanyol
            pelopor Bangsa Spanyol yang mencari jalan langsung ke Pulau Rempah (Indonesia) adalah Christopher Colombus. Columbus berlayar pada tahun 1492 dengan menumpang tiga buah kapal. Rute pelayaran Columbus berbeda dengan Portugis, Columbus berlayar ke arah barat mengarungi Samudra Atlantik dan tiba di Kepulauan Bahama Amerika. Columbus mengira telah sampai di India dan menamakan daerah itu sebagai kepulauan India dan penduduknya dinamakan Indian. Ekspedisi selanjutnya, Spanyol dipimpin oleh Hernando Cortes (1519) yang berhasil menaklukkan dan merampas kekayaan  kerajaan Aztec di Meksiko. Pada tahun yang sama, Ferdinand Magelhaens seorang berkebangsaan Portugis yang bekerja pada pemerintah Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Massava (sekarang Filipina). Berbeda dengan armada Portugis, Magellan berangkat melalui samudera atlantik. Setelah melewati ujung Amerika Selatan, ia masuk ke samudera pasifik. Ia tiba di Filipina pada tahun 1521. Sewaktu mencoba mengatasi perang antarsuku di Cebu, Magellan terbunuh. Ia digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol mereka singgah di Tidore. Sejak saat itu terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu tidak hanya dalam hal perdagangan tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di Tidore.    
            Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan pertentangan antara Portugis dan Spanyol. Saat itu, portugis membuka kantor perdagangan di Ternate. Portugis merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan. Dengan alasan tersebut, Portugis yang didukung pasukan Ternate menyerang Spanyol dan Tidore. Namun, dengan berkat perantara Paus di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut perjanjian Zaragosa. Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Filipina dikuasai Spanyol.

 3.BANGSA INGGRIS
            Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris melalui Samudra Hindia. Perjalanan berikutnya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melalui jalur yang sama.
            Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasionalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menggalakkan ekspor wol menyaingi perdagangan Spanyol dan mencari rempah-rempah. Sejak 31 Desember 1600, Ratu Elizabeth l memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. Menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Diantranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Jepara, dan Makassar. Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada dagang barat lainnya di Indonesia seperti Belanda. Selain itu rakyat tidak suka dengan cara berdagang EIC yang memaksa dan menurut aturannya sendiri.

4.BANGSA BELANDA
            Armada Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia dipimpin Van Neck tetapi ekspedisi ini gagal. Kemudian, pada tahun 1595 armada Belanda dipimpin Cornelis De Houtman dan Pieter De Kaizer berangkat menuju Indonesia. Mereka menyusuri pantai barat Afrika lalu sampai ke Tanjung Harapan Baik. Dari sana, mereka mengarungi samudra hindia dan masuk ke Indonesia melalui selat sunda lalu tiba di Banten. Dari banten, armada ini bermaksud menuju Maluku untuk membeli rempah-rempah tetapi mereka gagal mencapai Maluku.
            Cornelis De Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun 1597. Ia disambut sebagai penemu jalan ke Indonesia. Pada awalnya, Belanda memang gagal menghadapi persaingan dengan Portugis namun karena armada belanda semakin hari semakin bertambah. Sedikit demi sedikit armada portugis mulai terdesak. Akhirnya, portugis terusir dari Maluku. Terusirnya Portugis dari Maluku menandai era kolonialisme Belanda di Indonesia. Sejak saat itu, pedagang-pedagang Belanda semakin banyak yang datang ke Maluku.   

C.KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA

1.KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI PORTUGIS
            Di Indonesia,Portugis pertama kali masuk ke Maluku. Di sana, mereka diterima dengan baik oleh Sultan Ternate. Kebaikan Sultan Ternate ini sebetulnya dipengaruhi oleh kebutuhan kerajaan ternate untuk mengurangi ancaman dari kerajaan tidore. Saat itu kerajaan tidore menjadi saingan terdekatnya. Mereka berharap dengan menjalin kerjasama dengan portugis, kerajaan tidore tidak akan berani menyerang kerajaan ternate.
            Situasi ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh portugis. Mereka menyanggupi dukungan kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di indonesia militer bagi kerajaan ternate. Imbalan yang diperoleh portugis adalah hak istemewa (monopoli) untuk menguasai perdagangan di kerajaan ternate, syarat ini disetujui oleh Sultan Ternate.

INGGRIS
            Inggris mulai menanamkan pengaruh ekonominya di Indonesia melalui serikat dagangnya yang bernama East Indian Company (EIC). Serikat dagang ini berhasil menjalin perdagangan dengan beberapa kerajaan di Indonesia. Di antaranya dengan Kesultanan Aceh, Kerajaan Banjar, Jayakarta, dan Gowa. Namun, EIC tidak berhasil menanamkan dominasi perdagangannya di Indonesia. Hal ini disebabkan EIC terlalu memaksakan pola perdagangan menurut aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, EIC kurang didukung para penguasa setempat. Disamping itu, EIC kalah bersaing dengan armada dagang lain khususnya armada dagang belanda.

BELANDA
            Sejak tahun 1602, belanda memiliki suatu serikat dagang. Serikat dagang ini merupakan hasil penyatuan atau merger beberapa serikat dagang di Belanda. Serikat dagang ini bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Untuk mengatasi persaingan di antara pedagang-pedagang belanda sendiri, pada tahun 1602 di bentuk VOC atau persekutuan dagang hindia timur. VOC dipimpin oleh De Heren Zeventien (dewan tujuh belas) dengan pieter both sebagai gubernur jenderal yang pertama. Semula VOC berpusat di Ambon. Namun, sejak kepemimpinan gubernur jenderal Jan Pieterzoon Coen pusat VOC dipindahkan ke Jayakarta yang kemudian berganti nama menjadi Batavia.
            Kehadiran VOC di Jayakarta tentu membawa akibat persaingan antara VOC dan Portugis. Namun, dengan kelicikannya VOC berhasil mempengaruhi penguasa Banten untuk mencabut hak dagang Portugis di wilayahnya. Sejak tanggal 31 MEI 1619, VOC memperoleh hak monopoli penuh atas Jayakarta. Sejak saat itu pula nama Jayakarta diganti Batavia.

2.BIDANG POLITIK
PORTUGIS
            Setelah menguasai salah satu pusat perdagangan di Asia Tenggara, Portugis memperluas pengaruhnya ke Maluku. Ketika itu, di Maluku berdiri beberapa kerajaan seperti Tidore, Ternate, Hitu, dan Seram. Antara kerajaan-kerajaan ini sering terjadi pertentangan. Situasi ini dimanfaatkan portugis untuk menanamkan dominasinya di Maluku. Dalam pertentangan antara kerajaan hitu dan seram, portugis memihak hitu. Dengan cara ini, portugis memperoleh hak monopoli perdagangan di daerah tersebut. Sementara dalam pertentangan antara kerajaan ternate dan tidore, portugis memihak ternate. Sebagai imbalannya portugis diberi hak monopoli atas perdagangan rempah-rempah di ternate.

INGGRIS
            Pada abad ke-16 sampai dengan ke-18, inggris melalui EIC-nya gagal memonopoli perdagangan di Indonesia. Dengan demikian, perluasan pengaruh politiknya pun tidak begitu besar. Baru pada abad ke-19 di bawah pemerintahan Raffles, inggris dapat menanamkan pengaruh politik di Indonesia meskipun hanya terbatas di Jawa. Saat itu, Raffles membagi pulau Jawa menjadi 16 keresidenan. Tiap-tiap keresidenan dibentuk badan pengadilan (Landraad).

BELANDA
            Perluasan pengaruh politik VOC umumnya dilakukan dengan perjanjian-perjanjian yang mengikat. Perjanjian ini dicapai setelah ada konflik, baik antara VOC dengan penguasa setempat, antarpenguasa (salah satu penguasa kemudian meminta bantuan VOC), atau antara VOC dan serikat dagang Eropa lainnya. Di Maluku, VOC mengadakan perjanjian dengan kerajaan Hitu untuk menghadang pengaruh Portugis di Maluku. Demikian juga dengan kerajaan Ternate. VOC dengan segala kelicikannya dapat memaksa penguasa ternate untuk menandatangani perjanjian yang mengakui kekuasaan VOC.
            Di Jawa, VOC berhasil mempengaruhi penguasa Banten untuk menanamkan dominasinya atas kerajaan tersebut. VOC kemudian mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia sesuai dengan nama bentengnya. Dari Batavia, VOC juga berhasil memaksa kerajaan Mataram untuk mengakui kekuasaannya melalui perjanjian Giyanti (1755) dan perjanjian Salatiga (1757). Di Sulawesi, VOC juga berhasil memaksa penguasa kerajaan Gowa untuk menandatangani perjanjian Bongaya. Dengan perjanjian itu, VOC menanamkan pengaruhnya hingga ke daerah-daerah di Nusa Tenggara.

3.BIDANG SOSIAL BUDAYA   
            Di bidang sosial dan budaya, kebijakan pemerintahan kolonial sangatlah terbatas. Hal ini terjadi karena fokus perhatian pemerintahan kolonial adalah bagaimana sadapat mungkin mengeruk kekayaan Indonesia sebanyak-banyaknya. Gaya hidup yang berbeda dari kebiasaan dikampung halaman di Eropa turut pula melahirkan perkawinan dan koneksi. Sejak tahun 1650-an mulai terlihat kebiasaan yang berlebihan dalam hal gaya hidup di Batavia. Gaya hidup tersebut dapat dilihat dari rumah-rumah mewah, kereta, cara berpakaian, jumlah budak yang dimiliki, pesta-pesta gemerlapan.
            Kesemua gaya hidup tersebut marasuki berbagai kalangan pegawai VOC dan warga sipil yang kaya. Akibat berlebihan dari pola hidup mewah menyuburkan persaingan pada soal pamer kekayaan. Melihat tidak baiknya dampak yang ditimbulkan, gubernur Jendral Jacob Mossel mengeluarkan reglement terbeteugeling van pracht en praal yang terdiri dari 12 pasal (124 ayat) pada tanggal 30 desember 1754 yang mengatur sampai sekecil-kecilnya urusan berpakaian, pemilikan kereta, bedak, dan lain sebagainya.

D.PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA
1. PENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI
            Kebijakan monopoli perdagangan yang diterapkan pemerintah kolonial sejak portugis hingga belanda tentu mendatangkan kesengsaraan bagi rakyat.Dengan kebijakan ini, rakyat tidak lagi memiliki kebebasan untuk menjual atau menentukan harga hasil panennya. Seluruh hasil panen rakyat harus dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang ditentukan pemerintah. Jelas bahwa sebagai kongsi dagang, pemerintah kolonial akan menetapkan harga yang menguntungkan bagi mereka dan bukan bagi rakyat.
            Untuk menjalankan kebijakan ini pula, pemerintah kolonial tidak segan-segan menggunakan kekuatan senjata. Pada masa VOC, misalnya pemerintahan VOC menjalankan kebijakan pelayaran Hongi dan hak ekstirpasi. Eksplotasi ekonomi VOC pada masyarakat Jawa dilakukan dengan paksaan atau dengan sistem monopoli. Namun, pada kenyataannya VOC tidak selalu menindas dan memelaratkan semua orang. Bebas eksploitasi berbeda-beda menurut jenis, lokasi, serta golongan masyarakat yang terlibat di dalamnya.
    
2. PENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN POLITIK
            Kedatangan bangsa barat ke Indonesia berpengaruh pada kekuasaan para penguasa lokal seperti raja, sultan, dan adipati. Mereka tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar karena sering dicampuri pemerintah kolonial. Dengan kenyataan seperti ini, tidak jarang bahwa kekuasaan penguasa lokal terhadap wilayahnya hanya secara hukum tetapi secara nyatanya dikuasai oleh pemerintah kolonial. Pemerintah kolonial tidak jarang secara langsung mencampuri urusan politik suatu daerah misalnya dalam pergantian tahta, pengangkatan jabatan, dan penentuan kebijakan tertentu. Campur tangan seperti itu, tidak jarang penguasa harus kehilangan sebagian atau bahkan seluruh haknya atas suatu daerah.

3. PENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
            Setelah kedatangan bangsa barat, para penguasa dan pejabat lokal yang dulu sangat berkuasa hanya menjadi pegawai pemerintah kolonial. Oleh karena itu, derajat mereka seakan-akan turun di mata rakyat. Mereka dianggap sebagai pelayan hanya menguntungkan pemerintah belanda dan bukannya penguasa. Selain itu, dalam masyarakat muncul kelompok masyarakat berdasarkan golongan yakni kelompok masyarakat Eropa (kaum kolonial), kelompok masyarakat bangsawan, dan kelompok masyarakat jelata.

4. PENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN BUDAYA
            Bangsa barat memiliki kebiasaan dan tradisi tertentu. Kedatangan mereka berpengaruh pada budaya lokal. muncul berbagai tradisi barat yang kemudian berkembang dalam masyarakat pribumi, khususnya di kalangan bangsawan seperti tradisi dansa. Selain itu banyak tradisi kerajaan lokal yang luntur setelah campur tangan belanda. Tradisi lokal juga ada yang berakulturasi dengan budaya barat (Belanda) terutama di Jawa.

E.PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA MENENTANG KOLONIALISME BANGSA BARAT
            Kebijakan dan perluasan pengaruh kolonial bangsa barat di Indonesia. Akhirnya menimbulkan reaksi dari rakyat indonesia. Reaksi-reaksi ini berupa perlawanan bersenjata yang dilakukan secara sporadis di beberapa tempat di Indonesia. Reaksi-reaksi ini menunjukkan kerinduan dan tekad masyarakat Indonesia untuk menggapai kembali kemerdekaan yang dirampas kaum kolonialis.      

F.PERLUASAN PENGARUH EKONOMI : MONOPOLI PERDAGANGAN
            Monopoli merupakan suatu bentuk sistem perdagangan yang dijalankan bangsa Eropa di Indonesia untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan sistem tersebut bangsa Indonesia dipaksa menjual hasil perkebunannya hanya kepada bangsa Eropa dengan harga yang ditetapkan menurut kehendaknya. Bukan hanya bangsa Eropa yang pernah menjalankan monopoli perdagangan di Indonesia. Antara lain sebagai berikut:
1. PORTUGIS
            Sejak berhasil menguasai Malaka, Portugis mengembangkan usaha untuk   memperoleh rempah-rempah langsung dari Maluku. Kedatangan Portugis ke Maluku membawa suasana baru dalam perdagangan. Mereka diterima dengan baik oleh Raja Hitu dan Seram. Kemudian, pada tahun 1512 Portugis masuk ke Ternate dan Sultan Ternate pun menerimanya dengan baik.
            Sultan Ternate meminta jaminan dari pihak Portugis untuk memberi dukungan secara militer dalam rangka menghadapi ancaman kerajaan lain terutama kerajaan Tidore. Pihak Portugis menyetujuinya dengan syarat Portugis meminta hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Langkah Ternate tersebut di kemudian hari ternyata menimbulkan malapetaka terhadap rakyatnya sendiri. Monopoli Portugis mengakibatkan para petani rempah-rempah tertindas. Mereka tidak dapat menjual rempah-rempahnya dengan harga yang ditentukan Portugis.

2. INGGRIS (EIC)
            Sejak akhir abad ke-16 EIC mengadakan hubungan dagang di beberapa tempat di Indonesia. Akan tetapi, inggris tidak berhasil menanamkan monopoli perdagangan di Indonesia. Kegagalan itu disebabkan ketidaksukaan rakyat setempat terhadap pola perdagangan EIC. Persekutuan dagang inggris cenderung memaksakan cara berdagang menurut aturannya sendiri.
            Selain itu penyebab kegagalan Inggris yang lebih Dominan, yakni ketidakmampuan bersaing dengan armada dagang Belanda. Dengan kekuatan militer dan kemampuannya mempengaruhi penguasa setempat, armada dagang Belanda itu membuat Inggris perlahan-lahan tersingkir dari kawasan perdagangan di Indonesia.

3. BELANDA (SEBELUM VOC)

          Sejak perlayaran Cornelis De Houtman, tumbuh sejumlah perusahaan di Belanda yang memiliki armada dagang masing-masing dan berlayar ke Indonesia secara sendiri-sendiri. Tidak adanya koordinasi di antara sesama perusahaan Belanda itu, mengakibatkan timbulnya persaingan yang kurang sehat. Akibatnya, harga rempah-rempah di Indonesia meningkat sedangkan harga rempah-rempah di Eropa cenderung merosot. Keadaan itu sudah barang tentu menguntungkan pesaing utama Belanda yaitu Portugis. Dengan dukungan penuh dari pemerintahan Indonesia dan kawasan Asia lainnya tetapi kedudukan itu tidak bertahan lama.   

4. BERDIRINYA VOC
            Untuk menguasai persaingan tidak sehat sekaligus mematahkan dominasi Portugis, seorang anggota Staten General (parlemen belanda) bernama Johan Van Oldebarnevelt mengajukan usul mengejutkan. Usulnya adalah berupa penggabungan (merger) seluruh perusahaan dagang yang ada di Belanda menjadi satu serikat dagang.
            Ususl tersebut mendapat sambutan yang sangat antusias, pada 20 Maret 1602 berdirilah VERENIGDE OoST-INDISCHE COMPAGNIE (serikat perusahaan dagang hindia timur) yang biasanya dikenal sebagai VOC. Dengan modal pertama 6,5 milyar gulden VOC dipimpin oleh 17 direktur yang dikenal dengan sebutan HEREN ZEVENTIEN.

HAK KHUSUS VOC
Hak monopoli perdagangan
Hak memiliki tentara, pengadilan, dan mengumumkan perang
Hak mencetak mata uang sendiri
• Hak mengadakan perjanjian dengan penguasa setempat atas nama pemerintahan Belanda
            Dengan hak khusus ini VOC menjadi lembaga pemerintahan sekaligus perdagangan yang otonom di wilayah jajahan. Itulah sebabnya, kehadiran VOC di wilayah jajahan dipimpin oleh seorang gubernur jenderal  Yang sekaligus direktur perusahaan dan pimpinan pemerintahan.

PIETER BOTH
            Gubernur Jenderal VOC pertama di Indonesia adalah Pieter Both. Dibawah pimpinanya kegiatan VOC di Indonesia mulai diorganisasi dan monopoli mulai dilakukan. Ia menentukan pusat kedudukan VOC di Ambon dengan pertimbangan untuk lebih mudah menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah. Pada perkembangan berikutnya, ia berencana untuk memindahkan pusat kedudukan VOC ke Jayakarta. Alasan memilih Jayakarta adalah sebagai berikut :
• Jayakarta lebih strategis dibandingkan Ambon, karena letak di tengah jalur
    perdagangan asia.
• dari Jayakarta,VOC akan lebih mudah menyingkirkan Portugis yang berkedudukan       
   di Malaka.

JAN PIETERSZOOM COEN
            Jan Pieterszoom Coen diangkat menjadi Gubernur Jenderal, dalam persaingan EIC dan VOC memperebutkan pengaruh di Jayakarta. Untuk memenangkan persaingan ia mendirikan benteng VOC di Jayakarta dan benteng ini bernama BATAVIA. Kemudian ia menghasut penguasa Banten untuk memecat Pangeran Jayakarta sekaligus menutup ijin berdagang EIC. Sejak 31 Mei 1619 VOC memperoleh hak penuh atas Jayakarta dan sejak saat itu pula nama Jayakarta berubah nama menjadi Batavia.

ATURAN MONOPOLI PERDAGANGAN VOC
       Petani rempah-rempah hanya boleh bertindak sebagai produsen. Hak jual-beli hanya dimilik VOC
       Panen rempah-rempah harus dijual kepada VOC dengan harga yang ditentukan VOC
       Barang kebutuhan sehari-hari seperti peralatan rumah tangga, garam, dan kain harus dibeli dari VOC dengan harga yang ditentukan oleh VOC.

STRATEGI VOC MENGENDALIKAN MONOPOLI PERDAGANGAN
       Hak Ekstirpasi: hak untuk membinasakan pohon rempah-rempah yang berlebihan agar harga rempah-rempah di pasar mancanegara tetap tinggi.
       Pelayaran Hongi: pelayaran bersenjata lengkap untuk mengawasi pohon rempah-rempah yang berlebihan dan mencegah petani rempah-rempah berhubungan dengan pihak pembeli lain.

G.PERLUASAN PENGARUH POLITIK
            Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia tidak berhenti pada tujuan memperluas pengaruh ekonomi. Setelah berhasil menguasai monopoli perdagangan, mereka bermaksud menanamkan pengaruhnya secara politik. Pengaruh politik itu tampak dari kekuasaan bangsan Eropa dalam urusan pemerintahan di berbagai wilayah Indonesia.
1. PORTUGIS
            Setelah berhasil menguasai Malaka secara ekonomi dan politik, Portugis bermaksud memperluas pengaruh politiknya di Maluku, Ternate, Seram, dan Hitu. Di Ternate, Portugis ikut campur tangan dalam urusan kerajaan. Sultan Ternate saat itu ditangkap dan di bawa ke Gowa. Sepuluh tahun kemudian, ia dinyatakan tidak bersalah. Portugis bermaksud mengembalikannya sebagai raja di Ternate tetapi jabatan itu telah dipegang oleh Sultan Khairun.
            Di Jawa, pengaruh politik Portugis hanya sampai di Pasuruan dan Blambangan karena daerah lainnya telah dikuasai Demak. Usaha Portugis untuk menguasai Sunda Kelapa mengalami kegagalan karena kota itu dapat direbut pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah. Di Sumatera, Portugis tidak berhasil menanamkan pengaruh politik karena kerajaan Aceh sangat kuat pengaruhnya.

2. INGGRIS (EIC)
            Oleh karena EIC kurang berhasil menanamkan pengaruh ekonomi di Indonesia, serikat dagang Inggris itu pun gagal menerapkan pengaruh politik. Barulah pada abad ke-19 M, pengaruh politik EIC berhasil masuk ke Indonesia dalam pemerintahan transisi yang dipimpin Raffles.

3. BELANDA (VOC)
            Perluasan politik VOC berlangsung setelah berkedudukan di Batavia. Setelah menguasai Batavia. VOC menanamkan pengaruh politik di kerajaan Banten. Kemudian Belanda bergerak ke Timur dan berhasil memperlemah kerajaan Mataram di Jawa Tengah. Di Maluku, VOC menanamkan pengaruh politiknya melalui perjanjian dengan penguasa setempat. Dengan begitu, VOC mengadakan perjanjian untuk saling membantu menghadang pengaruh Portugis. Dengan Ternate, VOC mengadakan perjanjian dalam rangka menanamkan pengaruhnya di Seram Barat, Luhu, Kambelo, dan Lusidi yang termasuk wilayah kekuasaan VOC. 





Uji kompetensi


A.PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR!!!
1. tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Asia Tenggara adalah untuk...
A.    Berdagang rempah-rempah
B.     Mencari pusat rempah-rempah
C.     Menguasai pusat rempah-rempah
D.    Menjalin kerjasama

2.Hak memonopoli perdagangan VOC adalah....
A.     VOC menguasai pusat perdagangan rempah-rempah
B.     VOC mengatur perdagangan rempah-rempah
C.     VOC memaksakan peraturan perdagangan rempah-rempah
D.    VOC membeli rempah-rempah dengan harga tinggi

3.EIC gagal menanamkan dominasi perdagangan di Indonesia karena....
A.    EIC terlalu membuat harga rempah-rempah murah
B.     EIC terlalu memaksakan pola perdagangan
C.     EIC terlalu membuat peraturan ketat dalam perdagangan
D.    EIC terlalu memperhatikan pola perdagangan

4.campur tangan pemerintah kolonial dilakukan secara....
A.    Pengangkatan pejabat lokal
B.     Penentuan harga rempah-rempah
C.     Budaya barat diadopsi bangsa barat
D.    Pengangkatan pejabat Belanda

5.perlawanan rakyat Makassar terhadap VOC dipimpin oleh....
A.    Kapitan Pattimura              C.  Sultan Hasanuddin
B.     Sultan Agung                                   D.  Dipati Unus
6.perlawanan terhadap EIC tidak muncul di Indonesia. Alasannya....
A.    EIC diterima dengan baik di seluruh wilayah Indonesia
B.     Tidak ada strategi monopoli perdagangan dalam kebijakan EIC
C.     EIC kalah bersaing dengan VOC dari Belanda
D.    VOC membina persekutuan dengan penguasa Aceh, Mataram, dan Makassar

7.dibandingkan Ambon, VOC lebih memilih Jayakarta sebagai pusat kegiatan. Alasannya....
A.    Jayakarta lebih dekat ke pusat pemerintahan Kerajaan Mataram
B.     Jayakarta termasuk wilayah kekuasaan Kerajaan Banten
C.     Letak Jayakarta strategis dalam jalur perdagangan di Asia
D.    Letak Jayakarta tidak jauh dari kedudukan VOC di Asia Timur

8.taktik memecah belah dari VOC berhasil dan ampuh, karena....
A.    Rakyat Indonesia belum siap bersatu mengusir penjajah
B.     Tiap Kerajaan melakukan perlawanan demi seluruh bangsa
C.     Taktik itu sesuai dengan kebijakan monopoli perdagangan
D.    Indonesia dalam keadaan terpecah belah

9.Gubernur Jenderal VOC pertama yang ditempatkan di Indonesia adalah....
A.    J.P Coen                                C.  Pieter Both
B.     Van De Bosch                                  D.  Cornelis De Hotman
10.perjanjian Bongaya yang dilakukan sebagai upaya perluasan politik dilakukan antara
     VOC dengan....
A.     Mataram                             C.  Makassar
B.     Ternate                                 D.  Tidore

B. JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN SINGKAT DAN JELAS !!!
1. jelaskan apa yang dimaksud dengan monopoli perdagangan....
2. sebutkan alasan didirikannya VOC....
3. sebutkan aturan monopoli perdagangan VOC....
4. hak yang diberikan Sultan Ternate kepada Portugis adalah....
5. perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis di pimpin oleh....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar